Banyak cobaan yang kita alami diperantauan, sakit tapi ga bisa
berobat karena uang saku kurang buat beli obat, belum lagi mikirkan uang
makan, jajanan, dan terlebih lagi buat nelfonan atau sms-an ama kawan,
kerabat, bahkan pacar kita yang tinggal dikampung. keuangan kita harus
dimenej se-maximal mungkin, jangan sempat satu persen-pun keliru, kita
takut tabungan kita akan berkurang dan kalau pulang ke kampung ngga'
bisa bawa uang, karena kebanyakan prinsip anak yang merantau itu " kalau
pulang kampung bisa bawa uang yang banyak biar orang tua, saudara,
adik, dan pacar kita bisa bangga memiliki kita. itulah tradisi yang ada
dikepala para perantau yang jauh dari kampung.
Salah satu sakitnya di ranah rantau adalah rasa rindu akan
kampung halaman, ini tak mungkin dilupakan seorang anak yang sedang
merantau, dia akan selalu terbayang suasana akan kampungnya.
ketika main gitar sambil nyanyi bersama, mandi kesungai bersama dengan
membawa makanan yang akan dimasak dipinggiran sungai, sungguh tak
terbayangkan dibenak pikiran kita, dan yang tak kalah serunya adalah
ketika diadakannya kompetisi main bola antar desa yang diikuti dari
beberapa desa, sorakan akan dilemparkan kepada kawan yang sedang main di
tengah lapangan, dan ketika kita mendapatkan piala itu sorak dari
seluruh kawan-kawan sangat menggemuruh, "ole-ole-ole-ole-ole".
Terkadang aku menangis bercampur bahagia akan masa lalu dikampung, membayangkan apa yang sedang terjadi dikampung.
Tapi satu yang ada dalam benakku, aku akan pulang kekampung halaman dan
tidak akan memalukan nama baik keluargaku dan membawa rasa bangga kepada
kawan-kawanku dan pastinya pacar yang selalu setia menungguku
dikampung.
0 komentar:
Post a Comment
Terima kasih sudah berkomentar dengan baik